Ayat Mut Ah

Ayat Mut Ah. Karena sesungguhnya ayat Mut’ah itu mengkhususkan ayat tentang pewarisan dan talak 4 Adapun anggapan bahwa seorang wanita yang dinikahi dengan akad nikah Mut’ah itu bukan seorang istri maka anggapan itu tidak benar karena A Sebab pewarisan itu bukanlah konsekuensi yang berkalu selamanya dalam pernikahan yang tidak dapat berpisah sama.

ayat ini berkenaan dengan rasulullah yang ingin menceraikan istri2 nya dan memberikan “mut’ah” kepada mereka nah mut’ah di dalam ayat ini bermakna “kesenangan yang di berikan rasulullah kepada istri2 beliau yang ingin beliau ceraikan” semacam dana dalam jumlah tertentu yang di berikan seorang suami kepada istri yang di ceraikannya tanpa sang.

The unlawfulness of Mut’ah centralmosque.com

Mut‘ah literally meaning joy is a condition where rules of Islam are relaxed It can apply to marriage (the nikah mut’ah) or to the Hajj (the obligatory pilgrimage) (the Mut‘ah of Hajj) The permissibility of Mut‘ah is disputed by majority of the Sunni scholars who argue that the practice was banished by the Prophet Twelver Shia scholars on the other hand assert that Mut‘ah was.

BAB II PENGERTIAN TENTANG NAFKAH, NAFKAH IDDAH MUT’AH

Mut’ah which was in vogue before the advent of Islam was a temporary contract between a man and a woman for having sexual relationship between them for a specified period in exchange of money or a specified kind offered by the man to the woman This.

5 Dalil Syiah Membolehkan Nikah Mutah datdut.com

The Verse of Mut’ah (424) The most important verse of the Holy Qur’an which establishes the legitimacy of Mut’ah is verse 24 of Surat anNisa known to all hadeeth commentators (Sunni and Shi’a) as “the verse of Mut’ah” This verse provides a clear and unshakeable permission for the practice of temporary marriage.