Ciri Manusia Praaksara. Sejarah jenis & ciri manusia pra aksara 1 Sejarah Ciriciri dan jenisjenis manusia pra aksara 2 Kelompok Galuh Aditya Fajar Darmawan Dina Puji Astuti Rizka Faidah Utami Yoga Gustira Zihan Siti Badriah Azahra 3 Jenisjenis Manusia Pra Aksara 1) Megantropus paleojavanicus (manusia raksasa dari Jawa) Fosil Megantropus paleojavanicus.

10 Jenis Jenis Manusia Purba Di Indonesia Beserta Ciri Cirinya ciri manusia praaksara
10 Jenis Jenis Manusia Purba Di Indonesia Beserta Ciri Cirinya from Thegorbalsla

CiriCiri Masyarakat Praaksara Suasana Desa Adat Wunga Kecamatan Haharu Sumba Timur pekan lalu Desa yang berada di atas bukit kapur dan ada banyak kubur batu tua itu dipercaya warga Sumba sebagai kampung pertama nenek moyang mereka Studi genetika menemukan Wunga memiliki keragaman genetik paling lengkap di seluruh Sumba sehingga diduga.

CiriCiri Masyarakat Praaksara KOMPAS.com

Ciri – Ciri Masyarakat Pra AksaraKemampuan BerlayarKemampuan BersawahMengenal AstronomiSistem MocopatKesenian WayangSeni GamelanSeni MembatikPengaturan MasyarakatSistem Ekonomi Dengan Mengenal PerdaganganSetelah nenek moyang kita datang di Nusantara dan menetap mereka meninggalkan tradisi aturan kemasyarakatan serta religi yang ditaati oleh mereka dan anak keturunannya Tradisi tersebut diwariskan kepada masyarakat hingga sekarang ini Kemampuan nenek moyang kita sebelum mengenal tulisan dan sebelum terpengaruh budaya HinduBuddha oleh Brandes dikelompokkan sebagai berikut Nenek moyang bangsa Indonesia datang dari Yunan sebelum Masehi Mereka sudah pandai mengarungi laut dan harus menggunakan perahu untuk sampai di Indonesia Kemampuan berlayar ini dikembangkan di tanah baru yaitu di Nusantara mengingat kondisi geografi di Nusantara terdiri banyak pulau Kondisi ini mengharuskan menggunakan perahu untuk mencapai kepulauan lainnya Salah satu ciri perahu yang dipergunakan nenek moyang kita adalah perahu cadik yaitu perahu yang menggunakan alat dari bambu atau kayu yang dipasang di kanan dan kiri perahu Pembuatan perahu biasanya dilakukan secara gotong royong oleh kaum lakilaki Setelah masa per undagian aktivitas pelayaran juga semakin meningkat Perahu bercadik yang merupakan alat angkut tertua tetap dikembangkan sebagai alat transportasi serta perdagangan Bukti adanya kemampuan dan kemajuan berlayar tersebut terpahat pada relief candi Borobudur yang berasal dari abad ke8 Relief tersebut melukiskan tiga jenis perahu yaitu 1 Perahu besar ya Sistem persawahan mulai dikenal bangsa Indonesia sejak zaman Neolitikum yaitu manusia hidup menetap Mereka terdorong untuk mengusahakan sesuatu yang menghasilkan (food producing) Sistem persawahan diawali dari sistem ladang sederhana yang belum banyak menggunakan teknologi kemudian meningkat dengan adanya teknologi pengairan hingga lahirlah sistem persawahan Sistem irigasi dalam bercocok tanam digunakan untuk memenuhi kebutuhan air dengan cara membuat pematang dan saluran air Cara ini kemudian meningkat menjadi pembuatan terasering di lereng pegunungan serta pembuatan bendungan atau dam air yang sederhana Sementara itu untuk mengerjakan sawah dibuatlah alatalat dari logam dan mengembangkan tanaman bijibijian padi juwawut serta tanaman kering lainnya Pengetahuan astronomi (ilmu perbintangan) sudah dimiliki nenek moyang bangsa Indonesia Masyarakat Indonesia telah mengenal ilmu pengetahuan dan memanfaatkan teknologi angin musim sebagai tenaga penggerak dalam aktivitas pelayaran dan perdagangan Selain digunakan untuk mengenali musim ilmu astronomi juga sudah dimanfaatkan sebagai petunjuk arah dalam pelayaran yaitu Bintang Biduk Selatan dan Bintang Pari (orang Jawa menyebut Lintang Gubug Penceng) untuk menunjuk arah selatan serta Bintang Biduk Utara untuk menunjukkan arah utara Kemampuan astronomi dan angin musim ini telah mengantarkan mereka berlayar ke barat sampai di Pulau Madagaskar ke timur sampai di Pulau Paskah dan ke selatan sampai di Selandia Baru serta ke arah utara sampai di Kepulauan Jepang Pengetahuan astronomi juga digunakan dalam pertanian dengan memanfaatkan Bintang Waluku sebagai pertanda awal musim hujan Sistem mocopat adalah suatu kepercayaan yang didasarkan pada pembagian empat penjuru arah mata angin yaitu utara selatan barat dan timur Sistem mocopat dikaitkan dengan pendirian bangunan pusat kota atau pemerintah (istana) alunalun tempat pemujaan pasar dan penjara Peletakan bangunan tersebut dibuat skema bersudut empat di mana setiap sudut mempunyai kemampuan dan kekuatan secara magis Itulah sebabnya mengapa setiap desa pada zaman kuno selalu diberi sesaji pada waktuwaktu tertentu bahkan hari pasaran menurut perhitungannya juga dikaitkan dengan sistem mocopat yaitu 1 Arah barat diletakkan pon jatuh hari Senin dan Selasa 2 Arah timur diletakkan legi jatuh hari Jumat 3 Arah selatan diletakkan pahing jatuh hari Sabtu dan Minggu 4 Arah utara diletakkan wage jatuh hari Rabu dan Kamis dan 5 Arah tengah diletakkan kliwon jatuh hari Jumat dan Sabtu Jadi pola susunan masyarakat mocopat merupakan suatu kepercayaan dalam menata dan menempatkan suatu bangunan yang be Kesenian wayang semula berpangkal pada pemujaan roh nenek moyang Semula wayang diwujudkan sebagai boneka nenek moyang yang dimainkan oleh dalang pada malam hari Dengan beralaskan tirai dan tata lampu di belakangnya serta boneka yang digerakgerakkan sehingga terlihat bayangan boneka seolaholah hidup Jika dalang kemasukan roh nenek moyang sang dalang akan menyuarakan suara nenek moyang yang berisi nasihatnasihat kepada anak cucu mereka Setelah kedatangan hinduisme ke nusantara maka kisah nenek moyang digantikan kisah Ramayana dan Mahabharata Bonekanya kemudian diganti dengan bentuk tokoh dalam cerita Mahabharata Fungsinya pun beralih sebagai pertunjukan dan penontonnya melihat dari depan tirai Pada zaman Kediri muncul kitab Gatotkacasraya yang mulai menampilkan dewa asli Jawa yakni Punakawan yang berperan agresif dan dinamis dalam membimbing dan mengawal para Pandawa dari ancaman musuhnya yakni Kurawa (kitab Gatotkacasraya memuat unsur javanisasi) Pada waktu senggang n Seni gamelan ada kaitannya dengan seni wayang Seni gamelan ini dipakai untuk mengiringi pertunjukkan wayang Pada waktu musim bercocok tanam sudah usai masyarakat kuno itu membuat alat musik gamelan mengembangkan seni membatik dan mengadakan pertunjukan wayang semalam suntuk untuk dapat dilihat oleh masyarakat di sekitarnya Seni membatik merupakan kerajinan membuat gambar pada kain Cara menggambarnya mempergunakan alat canting yang diisi bahan cairan lilin (orang Jawa menyebutnya malam) yang telah dipanaskan lalu dilukiskan pada kain sesuai motifnya Bagian kain yang tidak terkena malam/cairan lilin akan menjadi berwarna merah setelah dimasukkan dalam air soga Membatik dilakukan untuk mengisi waktu luang bercocok tanam setelah panen sekaligus merupakan kegiatan religius sebab ada kegiatan membatik tertentu yang dimaksudkan untuk menghormati nenek moyang mereka Nenek moyang kita hidup berkelompok mereka bersepakat untuk hidup secara bersama hidup gotong royong dan demokratis Mereka memilih seorang pemimpin yang dianggap dapat melindungi masyarakat dari berbagai gangguan termasuk gangguan roh sehingga seorang pemimpin dianggap memiliki kesaktian lebih Cara pemilihan pemimpin yang demikian disebut primus inter pares yaitu yang terutama di antara yang banyak Jadi seorang pemimpin adalah yang terbaik bagi mereka bersama Kebutuhan hidup manusia selalu menuntut untuk dipenuhi Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya masyarakat kuno saling bertukar barang (barter) dari satu wilayah ke wilayah lain Jadi dalam hal perdagangan nenek moyang kita sudah melaksanakan kegiatan barter dikarenakan mereka belum mengenal uang nilainya berdasarkan kesepakatan bersama.

Zaman Praaksara Pengertian, Pembabakan, Dan CiriCirinya

Ciriciri kehidupan di masa berburu dan meramu atau mengumpulkan.

Zaman Praaksara Pengertian, Peninggalan, CiriCiri

CiriCiri Zaman PraaksaraPembagian Zaman PraaksaraPeninggalan Zaman PraaksaraHasil Kebudayaan Zaman PraaksaraZaman Praaksara Di IndonesiaCiriciri zaman praaksara yaitu masyarakatnya hidup dengan cara nomaden atau berpindahpindah tempat untuk mendapatkan bahan makanan dari alam pada zaman batu Hingga pada zaman logam masyarakatnya sudah tidak ketergantuan dengan bahan makanan dari alam Karena mereka sudah bisa bercocok tanam dan juga sudah mempunyai tempat tinggal semi permanen Sehingga tidak perlu lagi hidup berpindahpindah tempat Perkembangan zaman praaksara juga munculnya kehidupan berkelompok dengan adanya salah satu kepala suku Sehingga pekerjaan yang dijalankan seharihari lebih ringan karena dijalankan bersama daripada sebelumnya hidup secara individu saat di zaman batu Menganut dari berbagai sumber disimpulkan bahwa pembabakan zaman praaksara terbagi menjadi zaman batu dan zaman logam Hal ini didasari kuat dengan adanya bukti peninggalan peralatan pada masa itu Zaman batu merupakan peradaban yang masih menggunakan berbagai alat dari bahan bebatuan untuk bertahan hidup Zaman batu terbagi menjadi 3 zaman yaitu zaman batu tua zaman batu muda dan zaman batu besar Sedangkan zaman logamsudah mulai mengenal peralatan yang terbuat dari tembaga perunggu dan besi yang terbagi menjadi 3 zaman yaitu zaman tembaga zaman perunggu dan zaman besi Peninggalan di zaman praaksara terbagi juga menjadi 2 yaitu pada zaman batu dan logam Lalu di zaman batu dan logam juga terbagi lagi menjadi beberapa zaman peralihan Nah berikut adalah beberapa peninggalannya 1 Peninggalan zaman batu tua antara lain kapak genggam alat penangkap ikan alat penggali ubi pisau kapak perimbas dan alat dari tulang binatang Semua peralatan ini berbahan dasar batu jadi belum terlihat seperti alat sekarang yang memiliki tampilan lebih menarik dengan dipadukan penggunaan kayu Karena pada zaman batu tua hanya menggunakan batu saja yang di asah sampai lancip 2 Peninggalan di zaman batu muda yaitu kapak persegidan kapak lojong yang berguna sebagai alat untuk bercocok tanam Ada juga beberapa kerajinan gerabah yang ditemukan di masa zaman praaksara ini 3 Peninggalan zaman batu besar adalah salah satu keunikan tersendiri dimana ditemukannya menhir atau batu panjang yang berdiri tegak Batu ini memiliki kegunaan sebagai bentuk penghormatan kepada le Hasil kebudayaan di zaman praaksara yaitu terjadinya pola hidup yang berbeda dari awal zaman batu hingga akhir zaman logam Pada zaman batu masyarakatnya hidup dengan cara nomaden atau berpindahpindah tempat Di zaman batu masyarakatnya juga bekerja secara individual tanpa memikirkan satu sama lainnya dan masih bergantung terhadap hasil alam sebagai sumber makanannya Sedangkan di zaman logam masyarakatnya sudah hidup di bangunan semi permanen maupun tinggal di goagoa Di zaman logam juga masyarakatnya sudah mulai hidup secara berkelompok dan salah satu mereka ada yang menjadi kepala suku dari kelompok tersebut Kehidupan di zaman logam juga sudah tidak bergantung pada hasil alam karena sudah banyak yang bisa bercocok tanam sehingga tidak perlu lagi hidup berpindahpindah tempat Di zaman logam juga masyarakatnya sudah mulai mengenal tulisan menulis sehingga banyaknya ditemukan peninggalan sejarah berupa gerabah yang terdapat lukisanlukisan Zaman praaksara sudah mulai di Indonesia sejak masyarakatnya sudah mulai mengenal kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara bersamasama setiap kelompoknya Karena masa praaksara di Indonesia ini masyarakatnya sudah saling gotongroyong untuk dapat memudahkan dalam membuat suatu alat baik yang dibuat dengan bahan batu maupun dari bahan logam Hal ini dilakukan untuk dapat memperingkas waktu pengerjaan dan mengurangi beban pengerjaan dalam membuat suatu alat Sehingga tidak heran jika saat ini kita masih mengenal apa itu kerjasama ataupun gotongroyong Pada masa lampau dulu mereka hanyalah berjalan atau bekerja sesuai dengan apa yang dikatakan oleh kepala suku Sehingga satu kelompok dengan satu kelompok yang lain pasti akan mempunyai kesibukan yang berbedabeda Maka dari itu jika terjadi kesalahpahaman biasanya akan menimbulkan pertikaian antar kelompok Jadi pada saat ini kepala suku yang mempunyai peran penting dalam kehidupan kelompoknya sehingga tidak perlu lagi keterga.

10 Jenis Jenis Manusia Purba Di Indonesia Beserta Ciri Cirinya

Ciriciri Kehidupan Masyarakat Praaksara Masa Berburu dan Meramu

Sejarah jenis & ciri manusia pra aksara SlideShare

10 Ciri Masyarakat Pra Aksara Beserta Pengertiannya

Terdapat beberapa ciriciri dari zaman praaksara ini yang dapat dijadikan sebagai gambaran dari masa itu yaitu diantaranya adalah Orang yang hidupa di masa ini sangat ketergantungan dengan alam Mendapatkan sumber makakannya dengan cara berburu dan mengambil bahan makanan masih secara sederhana.